CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 23 Agustus 2011

LAPORAN 19 Juli 2011 part 4


LAPORAN PENUGASAN
Rubrik            :           POLITIK
Masalah          :           Deklarasi dan Pelantikan Garda Wanita Nasional Demokrat
Angle              :          
Narasumber   :           Otih Handayani
Oleh                :           Winda Destiana
Mengusung slogan Tangguh, Peduli, dan Penuh Kasih, Selasa 19 Juli 2011 bertempat di Ruang Mawar, Balai Kartini Jakarta dengan semangat Restorasi Indonesia, GARDA WANITA NASIONAL DEMOKRAT  (Garnita Malahayati) resmi dideklarasikan dan dilantik. Dengan spirit perjuangan mau berubah, mampu mewujudkan perubahan dan bertanggung jawab atas perubahan yang dikehendaki.

Deklarasi dan pelantikan ini dihadiri oleh Ketua Umum Nasional Demokrat, pengurus Ormas Nasional Demokrat, Ketua Umum dan Staf dari Garda Pemuda Nasional Demokrat, anggota Garda Wanita Nasional Demokrat, para undangan tunarungu, perwakilan dari Partai Nasional Demokrat, juga aktris cantik Cornelia Agatha.

Ditemui di ruang Mawar, Balai Kartini Jakarta Senin 19 Juli 2011, setelah acara Deklarasi dan Pelantikan Garda Wanita Malahayati selesai, Otih Handayani yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal dari Garda Wanita ini mencoba memaparkan lebih jelas tentang dasar-dasar terbentuknya Garda Wanita Mahalayati Nasional Demokrat ini. Berikut petikan wawancara dengan beliau:

Hal-hal apa yang mendasari Garnita ini terbentuk?
Landasannya adalah bahwa sebenarnya kita perempuan ini kan mayoritas ya. Tetapi kita mempunyai hak yang minoritas. Jadi kami tiak ingin bersaing dengan laki-laki, tetapi setidak-tidaknya apa yang menjadi hak kami mendapat kejelasan. Seperti yang tadi disebutkan, kesetaraan yang bermartabat. Kita tidak hanya bicara tentang emansipasi, atau apa gitu kan ya, tetapi lebih kepada kita memberdayakan diri kita masing-masing, membuat diri kita professional sehingga kita dihargai.

Mengapa mengambil tokoh Malahayati ini? Kenapa tidak tokoh yang lainnya?
Seperti yang tadi dikatakan Pak Surya Paloh ya sejak abad 16 itu kita memang sudah punya satu tokoh. Oleh saat itu Indonesia yang belum pernah dijajah kemudian penjajah itu masuk. Dan pada saat penjajah itu masuk mengacaukan tradisi kita yang sudah ada, dengan keberaniannya Malahayati melawan para penjajah itu dengan barisan perempuannya dan memperjuangkan kehormatan serta kehormatan bangsanya. Itu yang akan kami teruskan dengan kondisi Indonesia yang tingkat pendidikannya belum tinggi. Jadi ketika akan berbicara di depan apapun, perempuan akan bermartabat.

Bagaimana meyakinkan pemuda khususnya perempuan untuk bergabung pada Garda ini?
Kami sebenarnya tidak memerlukan pendekatan apapun ya, karena pada intinya kami adalah partner. Kami tidak bersaing. Seseorang kalau bersaing itu cenderung akan saling menjatuhkan ya. Tetapi kalau berpartner mungkin akan lebih bersinergi, sehingga mungkin dengan tidak mengganggu posisi mereka dengan sendirinya mereka akan mendukung gerakan ini. Seperti yang kita ketahui posisi perempuan saat ini kan bukan sekedar teman tidur atau orang belakang saja, tetapi perempuan juga bisa menjadi penanggung jawab keluarga. Kewajiban yang diberikan kepada perempuan pun saat ini sama halnya dengan kewajiban yang diberikan kepada laki-laki. Oleh karena itu kami pun berharap bahwa dengan kewajiban yang setara dengan laki-laki, kami akan tetap memiliki hak sebagai warga negara. Dimana di dalam undang-undang pun tidak pernah membeda-bedakan antara perempuan dan laki-laki. Karena para laki-laki tersebut lahir dari rahim perempuan. Insya allah jika si Ibu ini baik, pasti akan melahirkan anak atau keturunan yang baik pula. Dan seorang laki-laki juga menginginkan anak-anak yang baik.

Apa yang akan dilakukan setelah deklarasi ini?
Kami akan melakukan kegiatan lima program prioritas yang telah kami rencanakan. Kami akan mengupayakan Malahayati ini bisa ada di seluruh penjuru Indonesia. Sehingga mereka pun bersama-sama menjadi satu keyakinan bahwa apa yang mereka perjuangkan itu sama dengan perempuan lain di seluruh Indonesia. Kami akan memberikan motivasi, dorongan kepada seluruh perempuan Indonesia.

Lalu, bagaimana menurut Anda tentang kondisi bangsa saat ini? Khususnya kejadian-kejadian yang menimpa pada perempuan?
Jadi sebenarnya begini, kita juga tidak bisa menyalahkan orang lain. Tadi Pak Surya juga mengatakan kita terlalu sering menunjuk, sehingga kita tidak tahu kesalahan di diri kita sendiri. Di satu sisi mungkin perangkat pemerintah kurang memberikan perlindungan kepada perempuan. Undang-undang atau para pelaksana dari kebijakan-kebijakan itu, tetapi di sisi lain kita juga sadar kita sendiri belum mempunyai kompetensi yang baik sehingga yang dikirim menjad tenaga kerja itu yang tidak memiliki kemampuan khusus. Kita sebagai perempuan yang bersaing di skala internasional harus memiliki kemampuan yang mendukung.

Apa yang ingin disampaikan pada acara ini teruntuk perempuan di luar sana?
Saya berharap perempuan Indonesia bisa menyadari akan kodratnya sebagai warga negara. Bahwa mereka tetap mempunyai hak yang sama sehingga status mereka sebagai seorang Ibu tidak terganggu. Selain kita menyadari kodrat dan hak kita, kita juga harus punya rasa tanggung jawab. Kita harus mempunyai hak dan mempertanggung jawabkan hak kita secara bertanggung jawab.

0 komentar:

Posting Komentar