CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 10 Oktober 2011

Laporan 17 September 2011

ALIMPAIDO
Seni dan budaya yang ada di Indonesia, perlahan memudar. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya perhatian dan minat dari setiap orang yang ingin melestarikan kebudayaan mereka masing-masing. Kurangnya kesadaran dan cinta tanah air kerap menimpa masyarakat kita belakangan ini. Tak heran, banyak kaum muda yang terlanjur tidak mengetahui apa kebudayaan mereka. Kecenderungan yang terjadi adalah minimnya peran orang tua, dan juga maraknya pengaruh luar yang lebih kuat dan ternyata begitu cukup menarik perhatian kaum muda masyarakat kita ini.

Untuk itulah Alimpaido diselenggarakan. Kali ini bertempat di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong Jawa-Barat. Alimpaido yang dalam bahasa sunda artinya adalah suatu sikap yang mau menerima kekalahan, tidak akan menyalahkan orang lain jika merasa sudah kalah. Alimpaido ini adalah acara olimpiade atau kompetisi di bidang seni dan budaya, yang lebih mengedepankan permainan tradisional dari daerah Jawa Barat.

Adapun permainan tradisional yang dilombakan adalah Rorodaan, engklek, engrang, perepet jengkol, gasing, sumpit, sorodot gaplok, gatrik, kelom batok, bedil jepret, dan jajangkungan. Olimpiade ini diikuti oleh seluruh daerah kota se kabupaten yang ada di Jawa-Barat. Maksud dari terselenggaranya acara ini adalah sebagai salah satu bentuk upaya dalam melestarikan kebudayaan Jawa-Barat agar tidak punah ditelan jaman.

Alimpaido ke tiga ini mendapat respon positif dari masyarakat Jawa-Barat khususnya Bogor. Penonton dan peserta olimpiade bersatu padu memeriahkan dan menyemarakkan acara yang dibuka oleh Bupati Bogor pada hari Sabtu, 17 September 2011 jam 9 pagi ini. Akan tetapi, menurut Bapak Herdiwan selaku Kepala Disparbud Jawa-Barat sangat menyayangkan sekali acara ini. Kurangnya promosi yang dilakukan, membuat banyak orang yang tidak tahu. Beda dengan acara Alimpaido yang diadakan di Bandung, acara Alimpaido tahun ini cenderung lebih sepi. Padahal, dengan promosi yang baik, pastinya akan mendatangkan masyarakat yang lebih banyak lagi dan acara semakin meriah. Dengan dinyalakannya obor, acara festival ini resmi dibuka oleh Bupati Bogor, Rachmat Yasin.

Acara ini dihadiri oleh  para bupati dan walikota se-Jawa Barat yang diwakilkan, Forum Kordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Bogor, Sekretaris Daerah dan jajaran SKPD di lingkungan Kabupaten Bogor, perwakilan dari Kementrian Dalam Negeri dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata se-Jawa Barat. Hadir pula Puteri Pariwisata Jawa-Barat, para kontestan Mojang Jajaka, dan penonton lain yang sebagian besar adalah masyarakat kota Bogor.     
                                                                                                                                                                                                                             
Diharapkan dengan adanya acara ini, masyarakat khususnya kaum muda dapat lebih mengenal dan mencintai kembali kebudayaan yang ada di bangsa ini.

0 komentar:

Posting Komentar