CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 03 November 2011

Ubiet - Dian HP

 

Kau Angin

Semula aku sangka kau gelombang..

Tapi setiap kali aku renangi..

Kau menggasing bagai angin..

Peluh membuncah dan ruh tubuh gelisah..

Adalah ibadah bagi cinta tak berjamah..

Di situ, kunikmatkan teduhmu..

Sesekali sebelum kau berhembus pergi..

Aku buru suara seruling di jauhan..

Yang kutemu dedahan bergesekan..

Aku termangu tertipu gerakmu..

Sehening batu di kedalaman rinduku..

Kini aku tahu, tak perlu memburumu..

Kau hidup di dalam dan di luar diriku..

Tak berjarak namun terasa jauh..

Teramat dekat namun tak tersentuh..

Jika benar kaulah angin itu..

Semauku akan kuhirup kamu..

Dalam jantung yang berdegup..

Kau gairah baru bagi hidup..

Mengalirlah darah, mengalir..

Dalam urat nadi cintaku..

Karenamu, kekasihku!


Dinding teater Salihara terasa bergetar. Udara seisi ruangan menjadi sangat dingin, begitu mendengar perpaduan suara emas Ubiet dan lantunan musik yang dibawakan oleh Dian HP malam itu. Puisi berjudul Kau Angin karya Sitok Srengenge diatas berhasil membuat penonton bergidik. Perpaduan yang melankolis berhasil diciptakan oleh pasangan duet malam itu. Menghipnotis penonton untuk menitikkan air mata ketika mendengar bait per bait yang terlantun.


Sebanyak 8 puisi berhasil dibawakan dengan syahdu oleh Dian HP dan friends malam itu. Tak hanya karya Sitok, ada pula syair karya Nirwan Dewanto berhasil di melodikan. Pentas tafsir musik atas sastra ini diadakan di Teater Salihara, Minggu 09 Oktober 2011.


Dian HP adalah pemain piano dan akordion, pencipta lagu, produser juga penata musik. Bersama Nyak "Ubiet" Ina Raseuki, ia meluncurkan komposisi delapan cinta, album musik berdasarkan puisi Sitok Srengenge dan Nirwan Dewanto. Selain Dian, acara ini juga dibantu oleh 2 komposer lainnya, yaitu Gatot Danar Sulistiyanto dan Matius Shan Boone. Gatot Danar Sulistiyanto adalah komposer yang juga aktif dalam berbagai bentuk kesenian. Ia tergabung dalam Music Teatrica Nova, sebuah kelompok seni multimedia. Gatot telah membuat komposisi musik berdasarkan puisi karya Amir Hamzah yang bertajuk "Sunyi itu duka" dan "Rasa dosa" karya Soebagio Sastrowardoyo serta "Bukan beta bijak berperi" dan "Pucuk Kayu" karya Roestam Effendi. Sedangkan Matius Shan Boone mulai dikenal di dunia komposisi musik baru karena karyanya yang berjudul "Balungan", untuk gamelan slendro, dibawakan oleh Ensemble Gending. Di acara ini Matius menafsirkan puisi Amir Hamzah, "Padamu Jua" dan puisi Soebagio Sastrowardoyo "Adam di Firdaus".


0 komentar:

Posting Komentar